Cara makan yang benar(Menurut islam)
Kali ini pedjalansunyi akan berbagi sebuah artikel tentangCara makan yang benar menurut islam.
Lalu Bagaimanakah
Cara makan yang benar(Menurut islam) itu. Berikut saya berikan
Cara makan yang benar(Menurut islam)
1.Ibnul Qayyim berkata: Barangsiapa yang
memperhatikan makanan yang dikonsumsi Nabi, niscaya ia mengerti bahwa beliau
tidak pernah memadukan menu antara SUSU dengan IKAN, atau antara SUSU dengan
CUKA, atau antara DUA MAKANAN yang sama-sama MENGANDUNG UNSUR PANAS, UNSUR
DINGIN, UNSUR LENGKET, UNSUR PENYEBAB SEMBELIT,
2. Nabi
Shalallahu ‘alaihi wassalam biasa melawan unsur panas pada makanan dengan unsur
dingin pada makanan lain, unsur kering suatu makanan dengan unsur basah pada
makanan lain, sebagaimana beliau memakan mentimun dengan ruthob (kurma matang
yang belum dikeringkan), makan tamr (kurma kering) dengan minyak samin, meminum
ekstrak kurma untuk melunakkan chymus (Materi semi cair, homogen, berkrim atau
seperti gruel yang dihasilkan oleh pencernaan makanan oleh lambung) makanan-makanan
keras. Itulah intisari makanan sehat.
3. Beliau tidak biasa minum ketika sedang
makan, sehingga akan merusaknya, apalagi jika air tersebut panas atau dingin,
karena itu pola makan yang buruk sekali.
4. Diriwayatkan dari Abu Hurairah,
“Rasulullah tidak pernah mencela makanan sedikitpun, jika suka, beliau
memakannya, jika tidak dibiarkannya, tidak memakannya.” (HR. Bukhari : 5409,
dan Muslim : 2064)
5. Beliau menyukai daging, yang paling
beliau sukai adalah lengan dan bagian depan kepala kambing. Karena itu, seorang
wanita Yahudi pernah meracuninya.
6. Pernah suatu ketika Rasulullah diberi
daging, lantas diperlihatkan bagian lengan kepada beliau, maka beliau
menyukainya. (HR. Bukhari : 5712, dan Muslim : 194)
7. Daging yang disukai Nabi adalah yang
paling baik dan paling mudah dicerna oleh lambung, baik itu daging leher,
lengan maupun lengan atas.
8. Beliau juga menyukai makanan-makanan
manis dan madu. Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiallahu anh, ia berkata, “Nabi
shalallahu ‘alaihi wassallam menyukai makanan-makanan manis dan madu.”
(Shahihul Bukhari : 5614).
9. Beliau biasa makan roti dengan lauk apa
saja yang beliau punya, kadang daging, kadang semangka, kadang kurma, dan
kadang cuka. Beliau bersabda, “Sebaik-baik lauk adalah cuka.” (Shahih Muslim :
2052).
10. Beliau biasa makan buah-buahan hasil
panen negerinya pada musimnya, beliau tidak memantangnya. Ini juga merupakan
sarana paling besar untuk menjaga kesehatan.
11. Rasulullah bersabda : “Aku tidak makan sambil
bersandar.” (Shahihul Bukhari : 5398)
Ada tiga cara bersandar:
a. Bersandar pada rusuk.
b. Bersila.
c. Bersandar diatas sesuatu.
Jenis pertama menyulitkan makan, karena ia menghalangi
aliran makanan secara alami, menghambat kecepatan masuknya makanan ke lambung,
dan menekan lambung sehingga sulit terbuka untuk makanan. Lambung akan miring,
tidak tegak, sehingga makanan tidak mudah sampai kepadanya. Adapun dua jenis
lainnya merupakan gaya duduk orang-orang sombong yang bertentangan dengan jiwa
kehambaan.
12. Dalam hadits Anas disebutkan, “Saya
melihat Nabi shalallahu ‘alaihi wassallam duduk dengan posisi iq’a sambil
memakan kurma.” (Shahih Muslim : 2044) Beliau biasa duduk dengan posisi iq’a
untuk makan, maksudnya duduk dalam posisi bertumpu pada kedua lutu, seraya
memposisikan perut telapak kaki kanan, sebagai bentuk ketawadhuan kepada
Rabbnya. Ini merupakan posisi paling baik pada saat makan.
13. Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wassallam bersabda : “Jika salah seorang dari kalian makan, maka janganlah ia
membersihkan tangannya sebelum menjilatinya.” (Muttafaqun ‘Alaih, Bukhari :
5376, dan Muslim : 2031).
14. Beliau makan dengan menggunakan tiga
jemari beliau, dan ini merupakan cara menyuap makanan yang paling bermanfaat.
15. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam
bersabda : “Wahai anak kecil! Sebutlah nama Allah (BISMILLAH), makanlah dengan
tangan kanan, dan makanlah makanan yang terdekat darimu.” (Muttafaqun ‘Alaih,
Bukhari : 5376, dan Muslim : 2022)